Jumat, 23 Juli 2010

POLA PEMBELAJARAN DAN PERMAINANPENDIDIKAN USIA DINI DENGAN SENTRA-SENTRA

M asa anak Usia Dini merupakan masa emas “golden age” sekaligus masa cemas, dan masa yang unik dalam kehidupan manusia, dimana masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling peka sekaligus paling sibuk yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, sosial-emosional, konsep diri, moral dan nilai-nilai agama. Sehingga pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Anak pada masa usia dini ibarat kertas putih yang masih putih polos dan belum ternoda, sehingga hitam putih anak tersebut akan dipengaruhi oleh apa yang dialami anak tersebut ketika masa usia dini. Artinya Jika pada masa usia dini tersebut anak tidak mendapatkan pendidikan yang tepat maka dapat berpengaruh terhadap tumbuhkembang anak secara signifikan.Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Kemudian ditegaskan kembali dalam pasal 28 yang mengatur secara khusus tentang PAUD dapat ditempuh melalui jalur (Formal “TK da RA”, Nonformal “TPA, KB, dan SPS”, dan informal “Pendidikan dalam keluarga dan masyarakat”).Menurut hasil penelitian di bidang neurologi (osborn,White, dan Bloom), pada usia 4 tahun pertama separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk, setelah usia 4 tahun sampai usia 8 tahun 80% kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk, selanjutnya kapasitas kecerdasan tersebut akan mencapai 100% setelah berusia sekitar 18 tahun. Artinya jika pada masa usia tersebut otak[2] anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal, maka potensi anak tidak akan berkembang secara optimal.Riset dibidang neorologi juga membuktikan bahwa kecerdasan seorang anak bergantung pada jumlah sel-sel di dalam otak dan jumlah simpul-simpul saraf otak tersebut. Teori tentang Multiple Intelegences juga mengingatkan kepada kita bahwa setiap anak memiliki beberapa potensi kecerdasan. Potensi kecerdasan tersebut akan berkembang secara optimal bila dikembangkan sejak dini melalu layanan pendidikan yang tepat dan sesuai dengan perkembangan anak.Selanjutnya, pendidikan Anak Usia Dini yang bagaimanakah yang diperlukan? Tentu saja pendidikan yang tidak sekedar mengejar target kurikulum, atau untuk mengejar keinginan masyarakat/orang tua, seperti kemampuan anak membaca, menulis dan berhitung secara maksimal, tetapi pendidikan yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan bagi anak usia dini telah berkembang luas, baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Berbagai macam program pendidikan anak usia dini ini dikembangkan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Minat mengembangkan pendidikan anak usia dini sebenarnya bersumber dari lima macam pemikiran yaitu:1. Meningkatkan tuntutan terhadap pengasuhan anak dari para ibu yang bekerja, yang berasal dari berbagai tingkatan sosial ekonomi2. Adanya perhatian yang dikaitkan dengan produktivitas, persaingan yang bersifat internasional, permintaan tenaga kerja yang bersifat global, kesempatan kerja yang luas baik bagi wanita maupun bangsa manapun3. Pandangan bahwa pengasuhan anak sebagai sesuatu kekuatan utama guna membantu para ibu untuk meningkatkan kualitasnya baik sebagai ibu maupun sebagai sumber daya manusia pada umumnya, sehingga dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja4. Adanya hasrat untuk meningkatkan kualitas anak sejak usia dini terutama bagi mereka yang orang tuanya kurang beruntung, antara lain yang kurang mampu memasukkan anak ke taman kanak-kanak Program untuk anak usia dini mempunyai dampak positif yang panjang terhadap peningkatan kualitas perkembangan anak (Mitchell,1989).

Sejarah singkat beberapa ahli Hadist

Dalam sebuah kunjungan ke kota Madinah, Khalifah Bani Abbasiyyah, Harun Al Rasyid (penguasa saat itu), tertarik mengikuti ceramah al muwatta' (himpunan hadits) yang diadakan Imam Malik. Untuk hal ini, khalifah mengutus orang memanggil Imam. Namun Imam Malik memberikan nasihat kepada Khalifah Harun, ''Rasyid, leluhur Anda selalu melindungi pelajaran hadits. Mereka amat menghormatinya. Bila sebagai khalifah Anda tidak menghormatinya, tak seorang pun akan menaruh hormat lagi. Manusia yang mencari ilmu, sementara ilmu tidak akan mencari manusia.'' Sedianya, khalifah ingin agar para jamaah meninggalkan ruangan tempat ceramah itu diadakan. Namun, permintaan itu tak dikabulkan Imam Malik. ''Saya tidak dapat mengorbankan kepentingan umum hanya untuk kepentingan seorang pribadi.'' Sang khalifah pun akhirnya mengikuti ceramah bersama dua putranya dan duduk berdampingan dengan rakyat kecil.
disini juga ada banyak terdapat beberapa sejarah singkat ahli hasidts lainya seperti Imam buhari, Muslim, hanafi, Hanafi dan sebagainya........ semoga bermanfaat

panduan proposal bantuan PAUD

jika anda akan dan atau sudah memoiki kelembagaan PAUD beik berupa PAUD formal (TK, RA), ataupun PADU nonformal (KB, TPA atau SPS) yang ingin mengajukan proposal kelembagaan, rintisan, HAN, PAUD unggulan Kabupaten, propinsi dan sebagainya mungkin inilah buku panduan yang tepat untuk anda unduh dari blog ini. dan bisa di down load di alamt ini :
1. http://www.4shared.com/account/document/nVyCcjVl/complete_rintisan.html
2. http://www.4shared.com/account/document/eYNmZm7h/complete_unggulan.html
3. http://www.4shared.com/account/document/btYABZ-X/Complete_terpencil.html
semoga bermanfaat.
mohon beri masukan kritik dan sarannya terima kasih

PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM

Banyak penulis dan peneliti membicarakan tentang
tujuan pendidikan individu muslim. Mereka
berbicara panjang lebar dan terinci dalam bidang
ini, hal yang tentu saja bermanfaat. Apa yang mereka
katakan kami ringkaskan sebagai berikut:
"Nyatalah bahwa pendidikan individu dalam islam
mempunyai tujuan yang jelas dan tertentu, yaitu:
menyiapkan individu untuk dapat beribadah kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Dan tak perlu dinyatakan lagi bahwa
totalitas agama Islam tidak membatasi pengertian ibadah
pada shalat, shaum dan haji; tetapi setiap karya yang
dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah semata
merupakan ibadah." (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al
Mu'atstsirat as Salbiyah fi Tarbiyati at Thiflil Muslim wa
Thuruq 'Ilajiha, hal. 76.